WONGJEMBER.COM – Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau didalamnya. Keindahan alam yang disajikan di Indonesia sangatlah istimewa mulai dari keindahan laut, gunung dan keindahan hutan yang masih sangat alami.
Indonesia sendiri merupakan negara yang memliki ribuan pulau yang tersebar dari sabang sampai merauke. Itulah mengapa Indonesia memiliki sebutan Nusantara. Banyak kawasan alam di Nusantara ini yang perlu dilestarikan agar tidak terjadi kerusakan maupun kepunahan dimana-mana.
Agar kawasan pelestarian alam di Indonesia tetap terjaga maka dibuatlah Taman Nasional. Taman Nasional sendiri merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem yang masih asli dan terjaga kealamiannya.
Taman Nasional dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian. Salah satu Taman Nasional yang ada di Indonesia adalah Taman Nasional Meru Betiri yaitu Taman Nasional dengan sejuta keanekaragaman hayatinya.
Taman Nasional Terbaik di Pulau Jawa
Meru Betiri adalah salah satu taman nasional terbaik di Pulau Jawa dengan luas 58 ribu hektar. Terdapat lima vegetasi yang ada di Taman Nasional ini, yaitu hutan pantai, hutan mangrove, hutan rawa, hutan rheophyte, dan hutan hujan dataran rendah. Karena banyaknya vegetasi yang ada ini sehingga Taman Nasional ini dijuluki sebagai ‘Home of Biodiversity.’
Nama Meru Betiri ini diambil dari nama sebuah gunung yang ada di dalam kawasan Taman Nasional ini yaitu Gunung Meru dan Gunung Betiri.
Letak Geografis Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional ini tepatnya berada di dekat pantai selatan Jawa Timur, tepatnya berada di Desa Andongrejo, Kecamatan Tempurejo, Kabupaten Jember. Apabila anda berangkat dari pusat kota Jember, perjalanan yang harus anda tempuh kurang lebih sekitar 1,5 jam. Namun anda tidak perlu khawatir, karena disepanjang jalan menuju lokasi anda akan ditemani dengan pemandangan sawah dan pepohonan yang cukup mempesona.
Letak geografis Taman Nasional Meru Betiri ini di sebelah utara berbatasan dengan kawasan PT. Perkebunan Treblasala dan Perum Perhutani RPH Curahtakir. Di sebelah timur berbatasan dengan Desa Sarongan dan kawasan PTPN XII Sumberjambe. Di sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia.
Untuk batas sebelah barat dibatasi dengan Desa Curahnongko kemudian ada Desa Andongrejo, Desa Sanenrejo, kawasan PTPN XII Kalisanen, PTPN XII Kotta Blater, dan Perum Perhutani RPH Sabrang.
Flora di Taman Nasional Meru Betiri
Taman Nasional Meru Betiri mempunyai banyak jenis flora yang cukup langka didalamnya, diantaranya yaitu Bunga Nyamplung, Raflesia, Api api, Zollingeriona, Rengas, Balanphora Fungosa dan juga tanaman bakau. Bahkan di kawasan ini juga di tumbuhi tanaman tanaman yang bisa dijadikan sebagai bahan obat obatan.
Keberadaan jenis tanaman tanaman tersebut lah yang membuat pengunjung merasa nyaman. Ibarat pepatah “sambil menyelam minum air”, sambil berwisata kita bisa melihat flora langka pula.
Selain sebagai pemandangan yang bisa disaksikan oleh pengunjung, tumbuhan tumbuhan yang ada di lokasi wisata tidak jarang di jadikan sebagai objek penelitian. Akan tetapi untuk dapat melakukan penelitian di taman ini harus ada izin khusus kepada pihak yang bersangkutan.
Banyak peneliti yang melakukan penelitian di Taman Nasional Meru Betiri ini, ada beberapa tanaman yang dijadikan subjek penelitian. Salah satunya Bunga Padmosari (Rafflesia zollingeriana, Kds). Rafflesia zollingeriana Kds adalah tumbuhan yang endemic dari Taman Nasional Meru Betiri.
Rafflesia zollingeriana, Kds
Rafflesia zollingeriana Kds merupakan tumbuhan holoparasit, yaitu tumbuhan yang sepenuhnya bergantung kepada tumbuhan lain untuk kebutuhan makanannya. Tumbuhan ini tidak memiliki butir-butir klorofil, tetapi mempunyai akar isap atau haustorium, dan yang menjadi inangnya adalah tumbuhan liana dari genus Tetrastigma (Media Konservasi, 2006).
Bunga dari tumbuhan Rafflesia zollingeriana Kds memiliki diameter antara 15-33 cm dengan kepala sari berjumlah 32-40 butir. Bunga merupakan satu-satunya organ tumbuhan yang dapat dilihat oleh mata biasa, terbentuknya bunga diawali dengan pembengkakan di dalam akar tumbuhan inang (Taman Nasional Meru Betiri 2006).
Rafflesia zollingeriana Kds adalah tumbuhan berumah dua (Zuhud et al., 1998), oleh karena itu untuk terjadinya penyerbukan pada Rafflesia zollingeriana Kds, diperlukan paling sedikit dua bunga dari dua jenis kelamin yang berbeda (jantan dan betina) dan harus mekar secara bersamaan (Media Konservasi, 2006).
Fauna di Taman Nasional Meru Betiri
Tidak hanya flora, Taman Nasional ini ternyata juga dilengkapi dengan berbagai macam satwa. Satwa yang dilindung yang ada pada kawasan Taman Nasional Meru Betiri ini di antaranya adalah banteng (Bos javanicus javanicus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus), macan tutul (Panthera pardus melas),
Ada juga kucing hutan (Prionailurus bengalensis javanensis), rusa (Cervus timorensis russa), (Cervus unicolor), bajing terbang ekor merah (Iomys horsfieldii), merak (Pavo muticus), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan masih banyak lagi yang lainnya.
Penyu Hijau (Chelonia mydas Linn)
Salah satu fauna yang endemic di kawasan Taman Nasional Meru Betiri ini adalah Penyu Hijau (Chelonia mydas Linn). Penyu Hijau (Chelonia mydas Linn) termasuk dalam satwa yang dilindungi. Ciri-ciri dari Penyu Hijau antara lain:
- Berwarna kuning kehijauan atau cokelat hitam gelap,
- Terdapat 4 pasang lempengan pada karapasnya,
- Bentuk karapas menyerupai bentuk hati,
- Jaringan lemak pada siripnya berwarna hijau, dan
- Jumlah telurnya + 115 butir setiap kali bertelur.
Penyu Hijau sangat jarang ditemukan di perairan beriklim sedang, tetapi sangat banyak tersebar diwilayah tropis dekat dengan pesisir benua dan sekitar kepulauan. Penyu Hijau dewasa adalah hewan pemakan tumbuhan, tetapi anak-anaknya omnivore untuk mempercepat pertumbuhan tubuh mereka.
Penyu Hijau menghabiskan hampir seluruh hidupnya dibawah permukaan laut. Induk betina hanya sesekali mendarat untuk meletakkan telur-telurnya. Secara alami tanpa adanya perburuan oleh manusia, hanya sekitar 11 ekor anak penyu yang berhasil sampai kelaut untuk berenang bebas tumbuh dewasa (biouland.wordpress.com).
Perkawinan penyu dewasa terjadi di lepas pantai satu atau dua bulan sebelum peneluran pertama di musim tersebut (Pedoman Teknis Konservasi Penyu, 2009). Pada umumnya Penyu Hijau bertelur lebih dari satu kali dalam satu musim bertelur (3-4 kali), dengan interval internesting kira kira 2 minggu.
Setelah selesai bertelur, penyu dewasa akan meninggalkan sarang dan telur-telurnya untuk kembali beruaya mencari makanan untuk kemudian melangsungkan kembali siklus hidupnya di laut.
Kunjungan
Taman Nasional Meru Betiri dibuka mulai dari jam 08.00 pagi wib, sampai dengan 17.00 sore wib. Bagi anda yang ingin bisa lebih lama menikmati kekayaan flora dan fauna yang ada di taman ini disarankan untuk datang pagi supaya anda bisa leluasa berjalan-jalan dan mengamati apa saja flora dan fauna yang ada di Taman Nasional Meru Betiri ini.
Untuk harga tiket masuknya dibedakan antara wisatawan lokal dan asing. Bagi wisatawan lokal cukup membayar 2.000 rupiah per orang sedangkan 150.000 rupiah per orang bagi wisatawan asing.