Peran Budaya, Perpustakaan dan Museum Tembakau Jember

Tembakau merupakan warisan budaya masa lalu tentu memuat catatan berharga di masa itu yang memiliki keterkaitan erat dengan masyarakat sekarang khususnya kota Jember. Selain sebagai ciri khas Jember, juga menjadi penanda bahwa kota tersebut adalah salah satu kota penghasil tembakau terbesar di Indonesia dan terlihat dari dalam logo daerah Jember sendiri terdapat gambar daun tembakau yang menunjukan jika daun tembakau tersebut merupakan bagian penting yang dimiliki oleh kota tersebut.

Globalisasi budaya yang begitu pesat harus diantisipasi dengan memperkuat identitas kebudayaan. Pelestarian kebudayaan perlu dilakukan agar ciri khas atau ikon kebudayaan terjaga identitasnya dan tetap lestari salah satunya tembakau yang ada di kota Jember.

Penekanan kepada masyarakat mengenai pentingnya dan mempelajari pengetahuan nilai-nilai yang termuat di dalamnya akan menumbuhkan pemahaman bahwa kekayaan yang tak ternilai harganya tersebut merupakan khasanah kebudayaan bangsa yang harus dilestarikan.

Perlunya Pelestarian Budaya Tembakau

Jawa Timur merupakan salah satu daerah penghasil tembakau utama di Indonesia. Setiap tahunnya Jawa Timur memberikan kontribusi produksi tembakau sebesar 83.404 ton atau sekitar 50-55% dari kebutuhan nasional. Sedangkan budidaya tembakau di Jawa Timur tersebar di 20 kabupaten dengan luasan rata-rata 110.791 ha yang terdiri dari tembakau voor-Oogst seluas 103.878 ha dan Na-Oogst sebesar 6.913 ha.

Sebagai salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Timur, Jember termasuk ke dalam kota penghasil tembakau Jawa Timur. Perkebunan tembakau di Jember tersebar di beberapa kecamatan. Sebagian besar perkebunan tersebut berada di bawah naungan dan pengawasan PT. Perkebunan Nusantara X Jember. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertanian. Salah satu budidayanya adalah tanaman tembakau.

Berdasarkan informasi yang dikemukakan oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara X Jember, lahan yang diperlukan oleh PT. Perkebunan Nusantara X Jember untuk penanaman tembakau sangat banyak, sementara lahan yang dimiliki terbatas. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas tembakau.

Alasannya adalah penggunaan lahan untuk tanaman tembakau tidak boleh dilakukan terus menerus. Setelah penanaman tembakau, suatu lahan harus ditanami tanaman lain yang tidak se-family dengan tembakau.

Jadi, dilakukannya pelestarian budaya tembakau sendiri karena ketersediaan SDA dan SDM yang memadai sehingga sangat disayangkan apabila prospek tersebut tidak dimanfaatkan. Selain itu, betapa pentingnya tembakau bagi masyarakat Jember bahkan tembakau sudah menjadi bagian atau ciri khas Jember maka perlunya pelestarian agar keberadaannya tetap terjaga.

Pentingnya Keberadaan Tembakau bagi Masyarakat

Keberadaan tanaman tembakau sendiri telah menjadi ciri khas terutama masyarakat kota Jember . Tanaman tembakau juga sebagai ikon Kota Jember. Jadi sangat penting bagi masyarakat jember dan sebagai pengetahuan serta kebudayaan yang sangat melekat dari generasi ke generasi. Namun, dari beberapa pernyataan tersebut didapat sisi positif dan negatif bagi masyarakat, antara lain:

  1. Kegiatan budidaya tembakau dapat menambah penghasilan masyarakat Kabupaten Jember
  2. Nilai investasi dapat di tingkatkan dengan keberadaan tembakau
  3. Menambah variasi penanaman jenis tanaman di Kota Jember
  4. Dengan adanya tembakau dan perpustakaan jember menambah obyek wisata terutama bidang pendidikan di Kota Jember
  5. Tingkat konsumsi rokok di masyarakat semakin berkembang pesat
  6. Kemungkinan dapat terjadi alih komoditas penanaman ke tembakau apabila omset produksinya mengalami peningkatan
Baca juga: Rumah Tembakau Jember, Spot Foto Instagramable Ciamik

Peran Perpustakaan dan Museum Tembakau

Tanaman tembakau merupakan tanaman yang ditanam secara turun temurun oleh sebagian warga di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Bahkan, para petani tradisional di kabupaten setempat tetap menanam tembakau, meskipun harus menderita kerugian akibat harga tembakau yang anjlok.

Warisan pertanian tembakau yang turun temurun di Jember tersebut menyebabkan kabupaten setempat dikenal sebagai “Kota Tembakau” karena hasil tembakaunya yang mendunia dan berkualitas. Jadi, tidak heran kalau Jember memiliki museum dan perpustakaan tembakau yang dikelola oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengujian Sertifikasi Mutu Barang – Lembaga Tembakau Jember Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur yang berada di Jalan Kalimantan Nomor 1 Jember.

Peran Perpustakaan dan Museum Tembakau yaitu untuk melestarikan sekaligus mengenalkan tembakau serta memberikan pengetahuan tentang tembakau kepada masyarakat. Di perpustakaan dan museum tembakau tersebut, masyarakat bisa mendapat ilmu pengetahuan tentang tanaman tembakau,

Seperti buku dan video dukumenter tentang sejarah tembakau di Jember, serta berbagai pengetahuan tentang manfaat tembakau selain untuk rokok. Para pengunjung juga bisa melihat film dokumenter sejarah masyarakat yang sejak jaman Belanda sudah bertanam tembakau. Serta dipamerkan juga bermacam macam alat kuno yang digunakan masyarakat Jember, seperti alat lintingan rokok, dan kota penyimpanan tembakau.

Nuansa museum yang modern dan minimalis tersebut berbeda dengan museum pada umumnya yang biasanya dipenuhi dengan barang-barang kuno dan terkesan kaku karena di museum tembakau tersebut banyak dipajang berbagai daun tembakau dari sejumlah daerah dan produk diversifikasi tembakau.

Memasuki pintu museum, pengunjung langsung disambut nuansa tembakau dengan aksesoris gedung seperti lukisan petani di hamparan hijaunya tembakau, lukisan tarian khas Jember tentang tembakau (Labako), dan juga lukisan seorang lelaki tua yang menghisap cerutu.

Di museum juga tersedia lembaran daun tembakau kering yang berasal dari sejumlah perusahaan penjual dan pengekspor tembakau di Jember seperti PTPN X, Kopa TTN, PT Mayangsari, PT GMIT, PT Tempurejo dan PT IDS, dan PT ITT.

Perusahaan tembakau tersebut merupakan sedikit dari puluhan perusahaan pembeli tembakau rakyat Jember dan mereka yang menjual tembakau Jember keluar daerah seperti luar Jawa, bahkan luar negeri seperti ke Eropa karena tembakau Jember sangat terkenal.

Aneka daun tembakau rajang dari sejumlah kota sentra tembakau di Indonesia juga ada seperti tembakau rajang Maesan (Bondowoso), Prancak (Sumenep), Tanjungsari Tasikmalaya (Jawa Barat), Paiton – Besuk (Probolinggo), Curahnongko tanpa gula (Jember), tembakau Bojonegoro dan Sinjai.

Selain tembakau yang dipamerkan dalam museum itu, diversifikasi produk tembakau pun menghiasi ruangan tersebut seperti parfum, bio diesel, pestisida tanaman, pupuk organik, dan minyak atisiri, filter rokok, dan produk pengobatan.

Kendala Pelestarian Budaya Tembakau

Jember dulu sangat dikenal oleh dunia internasional khususnya Eropa karena tembakaunya, namun saat ini perlahan-lahan ingatan tersebut mulai luntur dan kurangnya kesadaran masyarakat tergerus oleh perkembangan zaman yang modern sehingga membuat kendala dalam pelestarian budaya tembakau agar tetap terjaga keaslian dan ciri khasnya.

Potensi tembakau di Jember seharusnya bisa menjadi paket wisata yang menarik. Museum itu rencananya akan dilengkapi miniatur gudang atak, gudang pengeringan tembakau, dan juga cangkul milik George Birnie, warga negara Belanda keturunan Skotlandia yang membuka perusahaan perkebunan tembakau pertama di Jember tahun 1850.

Prospek Pengembangan Perpustakaan dan Museum Tembakau

perpustakaan tembakau jember

Menurut Solicha (2015), potensi wisata tembakau bisa dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata di Jember karena banyak perusahaan dan sentra tembakau yang bisa dikemas menjadi paket wisata unik untuk para wisatawan mancanegara.

Selain itu, di museum tersebut pengunjung juga bisa melihat SNI Corner yakni merupakan inovasi baru dari Badan Standarisasi Nasional (BSN) untuk meningkatkan persepsi masyarakat dengan menghadirkan perpustakaan mini yang berisi tentang informasi SNI.

UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember merupakan mitra BSN dalam penilaian kesesuaian khususnya untuk standar tembakau yang aktif melakukan kerja sama dalam kegiatan penerapan SNI sebagai kepanjangan tangan BSN dalam menerapkan standardisasi di Jember.

SNI Corner di Lembaga Tembakau Jember itu merupakan ketiga di Indonesia setelah sebelumnya ada di IPB dan ITS, serta merupakan yang pertama di luar lingkungan universitas. Pihak penyelenggara berharap ke depan nantinya, koleksi tanaman tembakau di daerah lain di Indonesia bisa ditampilkan di museum tembakau yang di kelolanya karena rajangan tembakau di tiap-tiap daerah berbeda.

Seperti rajangan tembakau Sinjai, selain halus juga dibentuk bulat seperti makanan rolade. Sedangkan rajangan tembakau Tanjungsari Tasikmalaya lebih tipis dan lembut dibandingkan rajangan Maesan atau Bojonegoro. Bahkan, tiap tembakau juga memiliki warna yang berbeda.

Selain itu kedepannya, UPT Pengujian Sertifikasi Mutu Barang dan Lembaga Tembakau Jember akan bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember untuk pengembangan perpustakaan dan museum tembakau tersebut. Agar para pengunjung akan diajak berkeliling langsung ke petani tembakau, kebun serta lumbung tembakau.

Kesimpulan Budaya, Perpustakaan, dan Museum Tembakau

  1. Pelestarian budaya tembakau perlu dilakukan guna mengoptimalkan ketersediaan SDA dan SDM di Kota Jember serta pentingnya tembakau bagi masyarakat Jember bahkan tembakau sudah menjadi bagian atau ciri khas Jember maka perlunya pelestarian agar keberadaannya tetap terjaga.
  2. Keberadaan tanaman tembakau sendiri telah menjadi ciri khas terutama masyarakat kota Jember. Tanaman tembakau juga sebagai ikon Kota Jember. Jadi sangat penting bagi masyarakat jember dan sebagai pengetahuan serta kebudayaan yang sangat melekat dari generasi ke generasi.
  3. Perpustakaan memiliki peran dan fungsi dalam pelestarian kebudayaan. Salah satunya Perpustakaan dan Museum Tembakau Kota Jember. Peran Perpustakaan dan Museum Tembakau sendiri adalah mengoptimalkan dan sebagai wadah untuk kelestarian budaya tembakau sehingga tetap terjaga keberadaannya.
  4. Pengembangan Perpustakaan dan Museum Tembakau kedepannya, diharapkan koleksi tanaman tembakau di daerah lain di Indonesia bisa ditampilkan di Perpustakaan dan Museum Tembakau dan nantinya dapat bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jember dalam pengembangannya.

Saran Budaya, Perpustakaan, dan Museum Tembakau

  1. Pelaksanaan budidaya tembakau pada dasarnya harus tetap pada ambang batasnya supaya sisi positif dan negatif bagi masyarakat tetap terkontrol.
  2. Adanya kesadaran dari seluruh masyarakat khususnya masyarakat Kota Jember dalam melestarikan tembakau dan ikut berpartisipasi dalam menjaga dan mengembangkan perpustakaan dan museum tembakau untuk kelestarian budaya tembakau dan pengetahuan bagi masyarakat.

 

 

 

 

 

 

 

Scroll to Top