Kopi Tradisional Khas Jember

WONGJEMBER.COM – Siapa sih yang ngga suka kopi? Meskipun kopi identik dengan rasa pahit, namun kopi merupakan salah satu minuman yang masih digemari oleh banyak orang loh. Nyadar ngga sih? mengkonsumsi kopi sudah menjadi budaya atau tradisi sebagian besar masyarakat di Indonesia, khususnya anak-anak muda jaman now.

Sebagai negara yang mempunyai kekayaan akan kopi, membuat masyarakat Indonesia sangat mencintai minuman khas daerah tropis ini.
Selain cocok sebagai teman bersantai, ternyata kopi juga mempunyai cita rasa unik disetiap biji kopi yang ditanam. Seperti kopi tradisional yang ada di Kabupaten Jember.

Terdapat 3 jenis kopi tradisional yang ada di kota Jember yang wajib kalian coba. Apa saja itu? Yuk mari kita telusuri 3 kopi tradisional yang ada di Kota Jember ini.

1. Kopi Biji Salak

Secangkir kopi seduh dari biji salak | food.detik.com

Gimana rasanya ya jika bubuk kopi berasal dari biji salak? sudah pernah kalian bayangkan belum? Selama ini, sebagian besar masyarakat hanya mengerti dan mengkonsumsi daging buah salaknya saja, seperti keripik atau dodol. Jarang orang yang memanfaatkan bagian lain dari buah salak, seperti bijinya.

Salah satu ide kreatif yang dilakukan oleh seorang anak muda di Dusun Semboro Lor, Desa/Kecamatan Semboro, Kabupaten Jember yaitu Bustomi sangatlah kreatif. Dengan tangan kreatifnya tersebut Bustomi mengolah biji salak menjadi sebuah racikan kopi.

Tangan kreatif Bustomi mampu merubah biji salak menjadi olahan minuman yang disebut ‘Koplak’ alias kopi salak. Dia merubah limbah biji salak menjadi bubuk mirip kopi. Wahhh menarik bukan?

Usaha kopi biji salak alias Koplak ini dia dirikan sejak awal Januari 2015. Dalam pergaulan bahasa sehari-hari koplak itu artinya perilaku yang lucu dan konyol atau biasanya orang menyebutnya gokil/koplak.

Bagaimana bisa sebuah biji salak dapat dijadikan sebuah bubuk kopi? Nahh, ini dia cara atau langkah-langkah dalam pembuatan kopi biji salak. Yuk kita simak bareng-bareng.

Cara Membuat Kopi Tradisional Dari Biji Salak (Koplak)

Kopi salak
Proses sangrai kopi tradisional biji salak | lokalkarya.com
  1. Cuci dan bersihkan dengan rata biji salak yang sudah tua.
  2. Kemudian keringkan biji salak dengan cara menjemur dibawah sinar matahari lebih dari satu minggu.
  3. Siapkan wajan yang telah dipanaskan dengan suhu kurang lebih 90°C.
  4. Lalu masukkan biji-biji salak yang sudah dibersihkan tadi ke dalam wajan lalu disangrai (digoreng tanpa menggunakan minyak) hingga biji salak berwarna hitam pekat, tapi hati-hati jangan sampai gosong ya, biar rasa kopinya gak pahit.
  5. Tiriskan hasil sangrai biji salak selama 5-10 menit.
  6. Lalu tumbuk sampai halus, agar hasilnya lebih optimal. kalian bisa menggunakan mesin atau penumbuk biji kopi.
  7. Setelah itu disaring, untuk memperoleh bubuk biji salak yang lembut.
  8. Langkah terakhir ya tinggal diminum, bisa diseduh dengan air panas dan tambahkan gula secukupnya.

Manfaat Mengkonsumsi Kopi Tradisional Biji Salak

Kopi salak
Kopi biji salak yang kaya akan manfaat | lokalkarya.com

1. Mengatasi Asam Urat

Kopi biji salak tidak hanya menyajikan citarasa yang menarik, tapi juga mengandung beberapa khasiat di dalamnya. Kandungan yang ada dalam biji salak yaitu air, selulosa, pati, karbohidrat, lemak dan protein. Kandungan yang ada dalam biji salak tersebut memiliki beberapa manfaat, diantaranya

Mengkonsumsi biji salak secara rutin dapat menyembuhkan asam urat dalam waktu yang relative cepat. Kopi biji salak dapat mengatasi nyeri otot serta nyeri pada persendian. Kopi biji salak juga dapat mencegah terjadinya rematik.

2. Mencegah Hipertensi

Sistem peredaran darah dalam tubuh dapat diperlancar dengan mengkonsumsi kopi biji salak. Kandungan dalam biji salak dapat memberikan suplai oksigen yang diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah yang lancar.

Dengan aliran darah yang lancar dan suplai oksigen yang tercukupi, mengkonsumsi kopi biji salak dapat mengurangi resiko, hipertensi atau tekanan darah tinggi.

3. Meningkatkan Kecerdasan

Mengapa kopi bijik salak dapat meningkatkan kecerdasan? Karena dengan mengkonsumsi kopi biji salak akan menambah konsentrasi seseorang dalam setiap proses pembelajaran yang dilakukan baik formal maupun pembelajaran non formalnya.

Daya otak akan bertambah dalam mengatur pola pikir dan juga meningkatkan daya ingat seseorang dalam aktivitas pembelajaran dan aktivitas yang lain.

2. Kopi Nangka

Biji Kopi
Hasil biji kopi yang baru diolah | pixabay.com

Apa itu kopi nangka?

Kopi liberika atau yang biasa masyarakat kenal dengan sebutan kopi nangka merupakan salah satu varietas kopi yang tengah digandrungi oleh pecinta kopi Nusantara. Mengapa disebut kopi nangka? Karena kopi liberika ini memiliki ukuran biji yang cukup besar yang besarnya menyerupai biji buah nangka.

Dari segi rasa kopi nangka tidak kalah unik. Kopi nangka menyuguhkan sensasi rasa pahit dengan after taste rasa sayuran yang samar-samar. perkembangan kopi nangka cenderung jalan di tempat. Hanya beberapa daerah yang masih memproduksi kopi ini. Salah satunya Kota Jember di Jawa Timur.

Tanaman kopi nangka banyak tumbuh di daerah karesidenan Tapal Kuda yakni, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, Lumajang, dan juga Situbondo. Tekstur pohonnya sendiri berbeda dengan jenis kopi arabika dan robusta. Pohon kopi nangka tumbuh menjulang dengan ketinggian bisa mencapai di atas 2 meter, bahkan ada pohon yang tingginya menyentuh angka 9 meter.

Para petani bahkan harus menggunakan tangga khusus saat musim panen tiba. Mengingat jumlah pohonnya yang tidak terlalu banyak, peredaran kopi nangka pun cenderung terbatas. Untuk meracik kopi nangka ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Jika pengolahannya tidak tepat, maka rasa khas dari kopi ini tidak akan keluar.

Keunggulan Kopi Nangka

Biji Kopi
Kualitas Biji Kopi Unggulan | pixabay.com

1. Mudah Ditanam Dalam Kondisi Apapun

Kopi nangka atau kopi liberika ini mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya mudah ditanam dalam kondisi apapun, yaitu mampu ditanam di dataran rendah dan lebih resisten dengan kondisi cuaca, hama dan penyakit. Selain itu varietas kopi ini mudah ditanam dalam kondisi tanah yang kurang subur, bahkan di tanah lempung pun bisa tumbuh dengan baik.

2. Budidaya Kopi Tradisional Yang Mudah

Varietas kopi ini juga bisa tetap tumbuh di daerah yang disinari matahari penuh ataupun dibawah pohon yang lain. Selain budidaya kopi nangka yang mudah, harga jenis kopi ini sebenarnya juga lebih baik dibandingkan dengan kopi robusta. Hanya saja kopi jenis ini masih belum banyak dikenal oleh masyarakat di Indonesia.

3. Potensi Pasar Yang Menjanjikan

Banyak masyarakat yang belum mengenal jenis kopi ini sehingga banyak orang yang tak mengkonsumsinya. Padahal potensi pasar kopi nangka ini sebenarnya cukup menjanjikan. Potensi pasar kopi nangka yang cukup menjanjikan ini sebenarnya penting untuk menjadi sorotan pemerintah dan dibidik para petani kopi di Indonesia.

3. Kopi Tradisional Sidomulyo

biji kopi
Proses pengeringan biji kopi | masjiwo.com

Sidomulyo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Silo Kabupaten Jember. Sidomulyo ini merupakan desa yang menjadi sentra kopi yang ada di Kabupaten Jember loh. Lokasinya yang strategis yaitu dibawah kaki Gunung Gumitir sangat cocok bagi masyarakat setempat dalam melakukan budidaya kopi.

Saat awal memasuki desa Sidomulyo, hamparan tanaman kopi sudah mulai terlihat di perkebunan milik warga. Di desa ini, kopi merupakan sumber utama kehidupan dalam mendapatkan penghasilan. Saat ini kopi yang ditanam oleh masyarkat Sidomulyo ini terus berkembang.

Hal itu didukung oleh pemerintah Kabupaten Jember yang bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslitkoka) dalam membina dan memfasilitasi masyarakat Sidomulyo dalam mengolah kopi.

Yang membuat berbeda dari kopi pada umumnya, Kopi Sidomulyo ini memiliki keunggulan cita rasa karena proses pengolahannya dilakukan dengan cara olah basah. Pengolahan kopi dengan cara olah basah ini merupakan satu-satunya cara pengolahan kopi yang hanya dilakukan di desa Sidomulyo dan belum dilakukan di daerah manapun.

Pengelolaan kopi dengan cara olah basah seperti apa sih? Nahh, ini dia kami paparkan langkah-langkah pengelolaan kopi dengan cara olah basah, check this out.

Pengelolaan Kopi Olah Basah

Pemilihan biji kopi oleh Petani Sidomulyo | masjiwo.com

1. Panen Kopi

Sebuah tanaman kopi untuk bisa dipanen dapat membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 9 bulan lamanya hingga buah bisa menjadi matang.. Nahh, saat kopi sudah matang, buah kopi akan dipetik oleh petani kopi dengan cara memilih buah kopi yang berwarna merah seperti ceri dan kopi yang dirasa belum matang akan di biarkan oleh petani kopi hingga kopi tersebut matang pada dahannya hingga dapat di petik lagi

2. Sortasi Awal

Setelah tahap panen kopi selesai, tahap selanjutnyayaitu kita harus melakukan sortasi buah. Yaitu dengan memisahkan antara buah yang baik dan rusak. Jadi pada tahap ini harus bisa benar-benar meilih buah kopi dengan kualitas yang baik agar hasil yang dirasakan nanti sangatlah sempurna.

3. Pengupasan Kulit Buah

Dalam tahap ini, Pengupasan buah kopi bertujuan untuk memisahkan antara biji dengan daging buah kopi.Pengupasan kulit buah kopi dapat dilakukan dengan dua acara, yaitu bisa menggunakan alat pengupas manual atau juga bisa menggunakan mesin pengupas kulit kopi atau biasa disebut dengan Pulper agar proses pengupasan biji kopi tersebut bisa cepat.

4. Fermentasi Kopi

Fermentasi dalam pengolahan kopi ini bertujuan untuk memudahkan proses pencucian biji kopi dan juga untuk meningkatkan cita dan rasa dari kopi itu sendiri.

5. Pencucian Biji

Langkah selanjutnya yaitu pencucian biji kopi. Manfaat dari pencucian ini adalah untuk membantu menghilangkan sisa lendir dari hasil fermentasi. Pencucian dapat dilakukan secara manual, menggunakan bak atau ember atau pencucian dapat juga dilakukan dengan mesin.

6. Pengeringan

Pengeringan biji kopi yang sudah dicuci sebelumnya bertujuan untuk mengurangi kandungan air pada biji kopi. Dalam proses pengeringan ini kopi di jemur dalam selang waktu tertentu. Dalam hal ini jangka waktu pengeringan tiap biji kopi berbeda-beda.

7. Pengupasan Kulit Tanduk dan Kulit Ari

Pengupasan kulit tanduk dan kulit ari ini dapat dilakukan menggunakan mesin pengupas biji kopi (Huller). Perlu diketahui sebelum dimasukkan ke dalam mesin pengupas biji kopi hasil dari pengeringan perlu didinginkan selama minimal 24 jam.

8. Sortasi Akhir

Pada langkah sebelumnya telah dilakukan sortasi awal,setelah melalui beberapa proses dilakukanlah sortasi akhir. Sortasi akhir ini bertujuan untuk memilah kotoran dan biji kopi yang pecah. Setelah tahap sortasi akhir ini biji kopi akan dikemas dan disimpan.

9. Pengemasan dan penyimpanan

Dalam pengemasan biji kopi dapat dikemas dengan menggunaka karung yang bersih. Kelembaban suhu ruangan penyimpanan perlu diawasi agar kelembabannya selalu terjaga. Biji kopi perlu dihindarkan dari bau yang tidak sedap dan juga serangan hama dan penyakit.

Scroll to Top