Adi Florist – Melayani Pembuatan Papan Ucapan, Buket Bunga, Standing Flower, Bunga Peti, Bunga Meja, Dekorasi Ulang Tahun dan Pernikahan.
Free Design & Ongkos Kirim (dalam Kota) Sampai Drop Point
Rumah Produksi ada di Jl. Kaca Piring III no.37, Gebang – Jember (Rumah warna hijau pinggir kiri jalan, depan toko kelontong)
Karangan Bunga seperti pada gambar- gambar diatas pastinya udah ngga asing di mata kita. Seringnya kita jumpai berbagai jenis karangan bunga ini di upacara pernikahan, rumah duka, peresmian kantor baru, dan lainnya. Pastinya tersurat ungkapan yang disampaikan pengirim sebagai tanda rasa peduli, promosi diri, atau sekedar lucu-lucuan.
Karangan bunga tergolong jenis seni dimana kreatifitas tertuang dalam bentuk rangkaian bunga yang diisi kata-kata.
Di berbagai negara, rangkaian bunga menjadi simbol tertentu bergantung pada jenis bunga yang dipilih. Di beberapa negara di Timur Tengah misalnya, menganggap bunga sebagai simbol tertinggi yang berhubungan dengan spiritual. Ada lagi di era tertentu, bunga sebagai simbol-simbol sifat manusia. Contoh di era Victoria misalnya, yakni bunga Chamomile sebagai arti “kesabaran” dari kekasih kepada pasangannya.
Menurut sejarah dari berbagai referensi, seni kreatifitas merangkai bunga berasal dari Mesir 2500 Sebelum Masehi. Terlihat jelas rangkaian bunga di relief pada mumi. Bunga-bunga tersebut jelas memiliki keterkaitan dan simbol akan kesucian dan spiritual.
Seiring berjalannya waktu, karangan bunga terus berkembang hingga kerajaan romawi pada masa Yunani Kuno. Bagi mereka, karangan bunga mempunyai arti tersirat akan kekuasaan, kehormatan, dan kesetiaan. Orang-orang Romawi juga mengartikan luas sebagai tanda kehormatan pada tentara yang sedang berperang menuju kemenangan.
Sejarah panjang karangan bunga mempengaruhi bentuk bunga sampai masa kini. Karangan bunga di zaman Romawi umumnya digunakan pada kepala.
Berkembangnya zaman, karangan bunga dinikmati banyak kalangan di berbagai negara. pada tahun 1400-1600 SM, justru karangan bunga merupakan tanda berkembangnya zaman di Eropa. Terlihat karangan bunga dengan desain bunga yang ramai dan harum tersebar di rumah-rumah warga dan khususnya di Gereja. Bunga-bunga yang dipakai umumnya ialah bunga lily dan bunga mawar.
Kemudian pada abad ke-18, Rangkaian karangan bunga dipakai sebagai penghias rumah di istana para pejabat dan keluarga-keluarga kaya. Budaya ini turut menyebar hingga ke Inggris. rangkaian bunga yang terkenal pada masa itu ialah rangkaian bunga tussie-Mussie atau “posy”. Rangkaian bunga yang berbentuk melingkar ini mewakili perasaan tertentu sesuai dengan pemilihan bunga yang dipakai.
Semakin berkembangnya zaman, pada abad ke-20 ini karangan bunga mulai bervariasi bentuknya dan bermacam juga kegunaannya. Mulai dari bouquet, papan karangan bunga hingga standing flower sudah tak asing digunakan untuk keperluan-keperluan tertentu. Mulai dari tanda kasih sayang kepada kekasih, hiasan rumah, hingga ucapan selamat ataupun duka.